Kamis, 21 Februari 2013

korekan kawasaki zx130

Kawasaki ZX 130 atau lebih beken disebut dengan bebek ZX. Motor ini termasuk loyo penjualannya di pasaran. Padahal secara spek motor ini di atas Supra X 125 maupun Axelo 125. Mungkin karena cc nya yang nanggung, cuma 130 cc, mesin tiduran, 2 klep SOHC berpendingin udara, yeah... lebih mirip mesinnya Kawasaki Kaze R 112 yang di stroke up. 

Walaupun termasuk kategori bebek sprot... maaf :p ...bebek sport, tapi juga termasuk bebek sport yang performa mesinnya paling lemah kalau dibanding dengan Yamaha MX 135, TVS Tormax 150, apalagi Suzy Satria FU 150. Huuufff... Kayaknya nggak ada bagus-bagusnya ya motor satu ini
Maaf, nggak ada maksut untuk meremehkan. Tapi.... ada beberapa kelebihan dari ZX130 yang nggak dimiliki Yamaha MX 135, TVS Tormax 150,  Suzy Satria FU 150, bahkan Honda NMP sekalipun. Sehingga emang layak kalau ZX 130 disebut bebek sport. Bahkan di sisi satu ini, ZX 130 tetaplah rajanya.
Haahhh ??? Apaan tuh ?? :o
Yakni : 
1. Handling gesit layaknya Kawasaki ZX-6R.
2. Stabilitas mantap layaknya Kawasaki Vulcan.
3. Aerodinamika layaknya Kawasaki ZX-14R
4. Grip ban yang lengket layaknya karet penghapus, jadi nggak gampang kepleset.
Performa sebuah sepeda motor nggak cuma dinilai dari power mesinnya doang, tapi juga dari sisi rangka dan  aerodinamika body. Percuma juga mesin kentjang bin tjepat tapi oleng pas belok, kayak Satria FU saya, hehe :D
Dari sisi handling, stabilitas, aerodinamika dan grip, ZX130 menang melawan Yamaha MX 135, TVS Tormax 150,  Suzy Satria FU 150. Mungkin setara dengan motor laki 200cc ke atas.
Cuma ya itu dia, kekurangannya di mesinnya yang....yea.... tahu sendiri lah :)
Mulai postingan selanjutnya akan dibahas bagaimana meningkatkan performa ZX130 agar bisa melibas Suzy Satria FU 150.
Tapi....
foto : mr jaduk s

Ubahan mesin yang akan dilakukan pada ZX130 ini adalah spek buat melibas Satria FU spek korek jalanan level medium. Yup, "medium". Kenapa medium ?
Karena masih bisa pake premium alias gag perlu pertamaxxx, hehe :D
Apa aja ubahannya ? Yakni :
1. Ganti piston dan ring pake kepunyaan Honda Sonic/CS1 oversize 200 (60mm). Ukuran bore X stroke std ZX130 adalah 53 X 59,1 mm = 130,32 CC, jika menggunakan pistonnya Sonic/CS1, maka kapasitas akan melonjak jadi sekitar 167 cc.
Catatan :
Cara menghitung volume silinder :
(diameter piston^2 X panjang stroke X 0,785) / 1000
(60^2 X 59,1 X 0,785) / 1000 = 167,0166 CC

foto : peluang
2. Kompresi mesin dibikin +/- 10,3 : 1. Kenapa nggak dibikin 12,6 : 1 sekalian ? Tujuannya agar ringan distarter. Kalau kompresi gede, berat cuyy ngengkolnya :@
Caranya : ruang bakar ZX130 yang volumenya sekitar 14,4 CC dibesarkan jadi 18 CC. . Caranya adalah dengan dibubut supaya ruang bakar jadi besar volumenya.
Tapi kalo mau dibikin 12,6 : 1 ya monggo, caranya ruang bakar dibiarin aja nggak usah dibubut, karena cukup dengan bore up aja kompresi udah otomatis naik kok, masbro, mbaksis :D
Catatan : 
Cara menghitung kompresi mesin :
(volume silinder + volume ruang bakar) / volume ruang bakar

foto  kaskus 
 
Langkah berikutnya adalah olah lubang porting.

3. Porting'n polish. Untuk yang ini ada 2 pilihan, boleh milih salah satu, yang pertama porting model DIFFUSER, yang kedua porting model DOWNDRAFT.


DIFFUSER adalah saluran yang mengerucut/pencekik (wah, serem amat, pake dicekik segala :x ). Fungsinya bentukan yang mengerucut tadi adalah untuk meningkatkan/melipatgandakan kecepatan uap bensin. Konsepnya mirip dengan saluran masuk pada mesin pesawat jet., Wuiiihh, berarti gag perlu pake turbocharger dunk, hehe :D

Bentuk porting DIFFUSER biasanya diaplikasi di motor-motor 2 tak, intinya lubang porting dibikin kayak bentuk corong minyak tanah.

DOWNDRAFT adalah saluran yang berbentuk corong tegak lurus. Fungsinya agar aliran uap bensin lantjar jaya minim hambatan sampai ke ruang bakar. Porting model ini biasanya ada di motor-motor Special Engine.


899607.jpg (700×467)

Porting model DIFFUSER cenderung bikin galak di putaran atas
Porting model DOWNDRAFT cenderung bikin galak di putaran bawah

Terus permukaan kulit jeruknya cukup dihaluskan tapi jangan sampai mengkilat ya, cukup halus tapi buram alias masih terasa agak "nggrandul-nggrandul" (kasar) kalau diraba pake jari. Karena kalau sampai permukaan porting mengkilat seperti kaca, bakal bikin bensin mengembun. Ini nggak baik, karena bakal bikin brebet karena tetesan bensin itu susah dibakar api busi.

Atau kalau nggak mau repot bawa aja ke bengkel balap, jangan bengkel modif, soale bengkel balap lebih berpengalaman soal ginian. :D

Kalo pengen tahu beragam jenis porting yang cocok buat ZX130, bisa dicek
4. Camshaft. Yup, ubahan berikutnya adalah main di kem. Part nomor 3 yang paling  banyak meningkatkan performa setelah bore up dan porting. 



foto : athensparts
Untuk motor langkah panjang macam ZX130, bisa meniru spek kem durasi pendek ( sekitar 260 derajat ) tapi lift nya tinggi ( sekitar 9 mm ). Kenapa ? Karena langakhnya (stroke nya) panjang, maka ketika piston berada di TMB (Titik Mati Bawah) maka piston akan sangat mendem (sangat tenggelam). Ini memberikan ruang yang cukup lowong buat klep untuk membuka setinggi-tingginya. Sehingga gas bakar bisa memenuhi seluruh ruang bakar dengan sepadat-padatnya. Tendangan piston jadi makjoss. Torsi dan power meningkat. 



Tapi harus diimbangi ganjal per klep atau ganti per klep yang lebih keras, karena lift udah tinggi, biar nggak floating. Juga biar klep nggak kesundul piston.

Ubahan kem macam ini bikin motor bisa dipasang rasio superberat. Karena torsi dan power di putaran bawah meningkat tajam. Sehingga akselerasi dan top speed dapat.

Atau kalo gag mau repot ya beli aja kem aftermarket, tinggal pasang langsung bablas. Tapi sebaiknya ya itu tadi pilih kem aftermarket yang durasinya pendek tapi liftnya tinggi. :D
Nah, kemaren (udah sekitar 1 pekan seh, hehe :P ) udah nyampe nomor 4, yakni ubahan pada noken as. Maka sekarang dilanjut ke nomor 5, yakni :

5. Filter karburator.
Untuk yang ini cuma ada 2 pilihan kalo pengen ZX130 kencang tanpa batuk-batuk, maksute ... ???





Gini,,,,umumnya mereka yang pengen asupan udara lebih, biasanya melepas filter udara berikut box nya. Ini hal yang nggak bener, termasuk di road race sekalipun. Karena motor-motor  motoGP maupun Superbike sekalipun tidak ada yang melepas filter. Apa seh tujuannya dibuat filter ? Apa cuman buat nyaring kotoran aja ?

Nggak cuma itu, tuan-tuan dan nyonya-nyonya, filter udara punya kegunaan lebih dari itu, antara lain :

1. Memecah partikel udara, biar mudah membakar bensin
2. Memadatkan tekanan udara, biar gas bakar bisa masuk banyak ke ruang bakar.
3. Mengurangi efek turbulensi berlebih, karena bakal mengganggu proses pencampuran uap bensin di ruang bakar.
4. Menghasilkan aliran udara laminer (lurus dan tenang), sehingga bensin dan udara lebih mix.
5. Mengurangi penumpukan karbon di ruang bakar akibat gejala yang disebutkan pada nomor 3
6. Memunculkan efek "turbo", yakni semacam pusaran udara (cyclone) walaupun efeknya cuman sekitar 5%, tapi lumayan membantu percampuran udara dengan bahan bakar.

Lalu apa 2 pilihan tersebut ?





1. Meniru motoGP, Superbike, atau motocross, yakni tetap pasang box filter tapi busa filter dikurangi. Ini sanggup menambah debit udara tanpa mengganggu kerja piston dan klep. Aliran udara tetap laminer dan berpusar (cyclone).



2. Pasang filter udara jenis sarang kawat, seprti filter udara K&N, TDR dan semacamnya.


foto : bosmobil.com

Dengan begitu, proses pembakaran akan baik dan efisien, jadinya tenaga besar tanpa batuk-batuk (brebet), insya Allah. 
 6. Ganti CDI XP 301 MC LE+Koil Andrion CMC 2A+Kabel Busi Splitfire 3 Core+Busi NGK Iridium C7HIX+Karbu Ninja RR (PWL28)+Lubang tambahan di box filter std (bagi yang pertahankan box filter std). 

Ini dia ilustrasi instalasinya :



(klik gambar untuk memperbesar)
foto : gilamotor

Mengenai lubang tambahan di box filter, itu ditujukan biar pasokan udara lebih banyak mengingat karakter karbu PWL28 (karbu Ninja RR) yang unggul di putaran atas.

Catatan : 
Ini buat yang milih CDI BRT Hyperband atau Dual Band buat ZX130. Jika pakai CDI BRT, maka sobat gag perlu ganti koil dengan koil racing, kenapa ? Karena CDI BRT itu hanya cocok dengan koil standar, kalo pake koil racing malah tenaga kurang maksimal, itu karena Tommy Huang ketika riset CDI nya, beliau menggunakan koil standard pada pengetesannya.


foto : brt.ahass
 
Modifikasi mesin pada point 6 lalu, adalah pasang CDI sekaligus koil racing. Koil racing yang dipasang pada postingan sebelumnya adalah koil Andrion CMC 2A. Ada yang perlu diperhatikan pas mau pasang koil ini. Dudukan koil estede (std) ternyata kurang lebar buat koil andrionnya.


foto : gilamotor

Maka dari itu harus dibuatkan adaptor berupa plat yang dibaut di kedua lubang dudukan koil std nya kemudian salah satu sisi platnya ditekuk ke dalam buat menyesuaikan lebar besi trafo koilnya, kayak gambar berikut :


7. Selanjutnya kita akan main snalpot,,, ekh,,, knalpot maksutku, :P
Seperti kita tempe, eh...tahu, main knalpot adalah penyempurnaan (finishing) dari seluruh rangkaian ubahan yang ada pada mesin walaupun bukan yang terakhir, soale masih ada ubahan gir rasio, ban, dsb.

Knalpot apakah yang cocok buat ZX130 special edition ini ? (Disebut special edition karena lebih tjepat dari ZX130 std, ya iyalaahhhh.... mosok ya iya jengng... :D )


Knalpot yang pas adalah knalpot yang bukan free flow. Kenapa ? karena knalpot free flow (aliran bebas) adalah knalpot yang nggak ada sekat-sekatnya, alias bentuknya cuman pipa doang, jadinya power gede tapi torsi loyo. Di samping itu knalpot free flow adalah knalpot yang banyak mengundang "PUJIAN" warga (PUJIAN = yang PUnya motor diJItak abis-abisAN :D )kalo lewat gang atau kampung. Ya ialah, berisik tahu !! Hehe... :D

Knalpot tersebut haruslah punya sekat di silencernya. Bisa knalpot std yang dibobok atau knalpot semi-racing, seperti :Termignoni, AHRS, NOB1, Satria FU

Knalpot AHRS
 Knalpot NOB1
 Knalpot Termignoni
Knalpot DBS
Knalpot STD bobokan
 Knalpot Satria FU

Foto2 dari : gilamotor.com dan marikina.olx.com
 9. Sproket. Ubahan selanjutnya adalah kombinasi sproket. Kalo ini disesuaikan aja dengan medannya. Kalo ente sering naik-naik ke puncak gunung, bisa pakai rasio enteng. Kalo ente sering turing, bisa pakai rasio berat, atau kalo ente ada di Jakarta yang macet, bisa pakai rasio medium (medium artinya cuma sproket depan atau sproket belakangnya doang yang diganti, enggak dua-duanya)

foto : alibaba



Nih, tak tunjukkin alternatif gir sproket buat ZX130 :

Gir depan :
13 (Kaze)
14 (Kaze)
15 (Zone)

Gir belakang :
36 (Blitz)
42 (Kaze)
44 (Kaze R)

Kalo mau lebih sip lagi, bisa pakai sproket Sinnob yang minim gesekan.


 foto : langitcms
foto : gilamotor
Dengan demikian insya Allah koil andrion CMC 2A bisa dipasang dengan leluasa.
 
 
  10. Gas spontan. Seperti kita tahu, gas spontan (atau gas kontan kata orang di kampung saya) fungsinya buat mempercepat angkatan skep karbu, biar lebih responsif, biar sekali betot langsung NJEPAT, hehe :D awas ada tukang bakso di depan !!


foto : kaskus
Tapi perlu diketahui, gas spontan itu sama sekali gag nambah kecepatan motor. Gas spontan hanya mempersingkat akselerasi, itu aja. Karena bedanya gas spontan dengan gas biasa, kalo gas spontan, perbandingan rasio selongsongnya lebih berat, itulah kenapa pangkal gas spontan itu menonjol. Jadi wajar kalo puntirannya rada berat.

Yeah, dan dengan demikian, Kawasaki Kaze ZX130 masbro dan mbaksis sekalian sudah siap buat bertarung lawan Suzuki Satria FU 150. Tetap jaga keselamatan, hati-hati di jalan dan patuhi rambu-rambu

jangan lupa keselamatan masbro masis.












--------------------------------------------------------------
SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar